Rabu, 14 Mei 2014

suatu waktu, pasti!

Indah itu tak slalu di awal. Tapi yg paling penting adalah di akhir. Kenapa? Karna ketika kita ingin mendapatkan kebahagiaan, kita pasti melalui proses. Jatuh, bangun, tangisan, kucuran keringat, sakit hati, pasrah, dan sebagainya. dari semua proses itu, terkadang kita tak menyadari apa arti semua ini. Apa pesan dari semua ini. Ketika kita mulai memahaminya, dan mengerti..Lihatlah..Kebahagiaan yang kamu inginkan dapat kamu rasakan. Bahwa semua itu melebihi dari apa yg kamu inginkan...
sedikit berbagi cerita lewat susunan kata menjadi sebuah kalimat yang kuketik untuk kalian..

Hari ini adalah hari rabu, 14 mei 2014. Pagi hari ketika aku akan berangkat kuliah, aku begitu panik. Barang yang kucari menghilang tanpa bekas. Kamera. Ya, kamera yang selama ini kugunakan untuk memotret isolat jamurku yang kelak akan menjadi bahasan dan rincian dari skripsiku(red:penelitian).

Hasil jepretan yg sedemikian rupa belum kupindahkan ke laptopku. Andai saja kau tau, tak semudah menelan ludah untuk mendapatkan jepretannya, sehingga ia (jamur Fusarium) tumbuh sempurna tanpa kontaminasi hingga memenuhi 1 petridish (tempat pembiakan).
#Penelitianku ini sudah berjalan kurang lebih 6 bulan.

Pagi itu, kuketikkan beberapa sms yg kusebar pada teman2ku yg biasa menghuni laboratorium tempat biasa aku melakukan penelitian. Tetapi jawaban mereka, nihil. Tak melihat kameraku. Bahkan kalaupun ada tertinggal tidak akan hilang. Temanku yg terakhir berada disitu dan membereskan ruangan tak melihatnya hingga malam hari.

Dengan langkah gontai aku terus mengelilingi setiap sudut laboratorium itu. Dalam hati, "apa aku harus memulainya lagi dari awal?"
Kalimat2 yg di ucapkan teman2 saat itu tak membuatku sedikit lebih tenang. Mungkin hanya senyuman dan candaan bersama teman2 yg kulakukan. meskipun, dalam hati aku sudah tak tau harus bagaimana lagi.

Dua hari sebelumnya, beberapa kali aku sempat melirik kotak infaq yang selalu ada di mushola. Tetapi tangan ini tak melakukan apa yang disampaikan hati kecilku ini.

Beberapa hari sebelum kejadian ini pun aku membaca ayat Al-Qur'an dengan artinya. Entah, ini suatu kebetulan atau apa, menjelaskan untuk selalu bersedekah. Bukankah semua yang di dunia ini adalah milik-Nya? Dan alangkah menyesal manusia nanti ketika ajal menjemputnya. Karena mereka telah menimbun harta mereka. Andai saja ia bersedekah saat masih hidup. Harta itu tak akan mereka bawa mati nanti.

Matahari perlahan mulai membenamkan diri. Cahaya jingganya sedikit redup tertutup oleh mendung yang mulai datang. Aku pulang ke rumah dan kembali kuperiksa setiap sudut ruangan kamarku. Hasilnya tetap nihil. Kuingat kembali hari sebelumnya, jelas2 hari selasa aku bawa dan masukkan ke dalam tas.

Bersamaan dengan warna jingga yang terlukis di langit, dan mendung yang kian menghitam. setitik air mata jatuh di pipiku. Tak hanya setitik, ia diikuti oleh tetesan air mata yang terus keluar seusai solat asarku sore ini. Bukan karena kameraku yang hilang, bukan..

Aku sangat menyesal, mengapa tangan yang diciptakan Tuhan dengan sempurna ini tak sesuai dengan keinginan sang hati? menginfaqkan sedikit uang? memberikan sebungkus nasi yang biasa diberikan kepada orang kurang mampu yang biasa duduk di pinggir sungai kampus? memberikan sedikit receh kepada orang kurang mampu?

Perlahan, aku menyadari. Aku mengimani sekali lagi, semua yang ada di dunia ini bukanlah milikku. Aku juga mengikhlaskan dengan dokumentasi hasil skripsiku. Mungkin Tuhan ingin agar aku lebih rajin mengerjakan penelitian di laboratorium.

Hari mulai gelap. Empat sms masuk bertubi-tubi. mungkin indosat sedang trouble di daerahku. Pesan singkat dari seseorang bak malaikat memberitahu padaku, bahwa ia lupa memberitahuku jika kameraku ada di laboratorium sebelah. Entah siapa kemarin yang memakainya dan ditinggal begitu saja...

Sujud syukur kulakukan atas pertolongan yang telah Dia berikan. Ya, semua ini adalah rangkaian kehendak-Nya. Sebelum aku mendekatkan diri, sebelum aku menyadarinya, sebelum aku menangisi atas kesalahanku, Allah menunda untuk memberikan suatu yang begitu indah untuk kumengerti dalam hidup ini.
Alhamdulillah ya Allah...
tak lupa, aku menawarkan kepada orang itu untuk kutraktir makan..hehe ^^v
apakah aneh? ia kemudian menanyakan apakah aku sedang sehat??

terima kasih untuk kamu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar