Sabtu, 23 Februari 2013

Magang di balai Karantina Pertanian, Mataram

buat para pembaca, mau share ilmu selama ane magang di balai karantina. buat yang pada nggak tau apa itu balai karantina, ane jelasin deh..

Menurut Undang-undang  No. 16 tahum 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan, karantina didefinisikan sebagai tempat pengasingan dan/atau tindakan sebagai upaya pencegahan masuk dan tersebarnya Hama dan Penyakit atau organisme Pengganggu dari luar negeri dan dari suatu area ke area lain di dalam negri, atau keluarnya dari dalam wilayah negara RI.
Faham nggak? yaa..intinya agar daerah yang masih free area dari OPT tertentu tidak tertular dengan adanya kiriman pembawa OPT tersebut. Begitu pula sebaliknya.

Sebenernya ane cuma 7 hari di kantor. Dateng jam 07.30 pulang jam 16.00, bahkan kadang sering lebih sampai jam 17.30 kalo lagi nge-lab. And in fact, setiap hari ane nge-lab gan!!
Alhamdulillah kalo dijalanin ikhlas waktu berasa indah kok :)

Hari pertama ane pasang tampang muka penurut, layaknya anak TK yang mau masuuk SD, trus ditinggal orangtuanya dan rasanya pengen nangis...enyak..ane takut, cuma sendirian disini. Mana ane gak pake seragam kaya mbak2 mas2 itu lagi, dan mereka ngomong pake bahasa apaan sih?? bahasa sasak? seselo?? tauk dehh.. hahaha
Pemberian materi, dan pengenalan peralatan laboratorium diberikan. Standar seperti yg kita pernah sentuh di laboratorium kampus.

Sayang, ane datang pada saat yang tidak tepat. Kepala balai sedang rapat, dan kebanyakan dari mereka sedang rapat di wilayah kerja lain, di Lembar Lombok Timur.

Hari ke-3 ane diberikan suatu tugas. Tugas yang memang sudah sepantasnya saya kerjakan. Mungkin bisa dibilang untuk mengetes kemampuan dan meyakinkan mereka, bahwa saya dari Jurusan HPT, fak. pertanian, UGM.

Di laboratorium koleksi, beberapa cawan petri berisikan kedelai yang telah diisolasi dan berisi berbagai makhluk hidup mikroskopis (baca:jamur) harus saya identifikasi. Jamur apakah yang berwarna-warni itu?

Teman, awal saya ragu. Pada cawan itu ada jamur berwarna kuning, putih, hitam, hijau, abuu-abu, dll. Secara ane belum pernah ngambil mata kuliah pengantar mikologi. Baru semester 6 ini..#emangnya kenapa?

Sejenak saya berkata dalam hati,sekedar memotivasi diri " ini masalah kecil, meski belum pernah ngambil mata kuliah itu, tapi saya pernah kok ngambil mata kuliah pilihan : Patologi benih. mata kuliah pilihan yg berisikan kakak tingkat semua, dan hanya ane satu2nya orang angkatan bawah>>apa ane salah ngambil pilihan ya? Alhamdulillah nggak!"

bunsen, alkohol, jarum ent, gelas benda, mikroskop udah ane siapin.
Dengan mengeluarkan kemapuan yg dimiliki perlahan ane ngelakuin apa yg pernah dilakuin saat identifikasi dulu coy! Meski dengan tangan "agak" bergetar.
Ampuun deeh!! @__@

Mikroskop dan segala isinya semakin lama membuatku terbiasa. Spesies-spesies jamur sudah aku temukan, jamur apa ini. then,.... you know?!
Ane berasa udah profe aja disana..karna memang benar, salah satu laboran disana juga menemukan spesies tersebut.hahahaa#sombongbangetinianak!!
Aspergillus niger, jamur ini berwarna hitam saat diisolasi maupun dilihat dengan mikroskop.

Aspergillus flavus, jamur ini berwarna hijau.

Fusarium oxysporum, berwana putih.

Rhizopus oligosporus, berwarna kuning.

kemudian pada hari ke-5 ane minta diajarin DAS-ELISA. yaa meski katanya metode ini udah nggak dipake lagi, untuk deteksi virus ato bakteri biasanya aku diajarin pake PCR terus di kampus. Penasaran aja kayak gimana tu metodenya, secara praktek.
Dan ini beberapa coretannya..

jadi A, B dan C ini merupakan tiga jenis sampel yang berbeda namun sama, yaitu bakteri Erwinia carotovora. Bahan uji terdapat 3 sampel, dengan 2 sampel berasal dari daerah yang sama, yaitu dari hasil pemantauan daerah sebar OPT/OPTK Sembalun, Lombok timur dalam bentuk akar dan bentuk isolate. Sedangkan sampel berikutnya yaitu diambil di Mataram (pasar) dalam bentuk umbi. Dari hasil yang didapatkan, sampel menunjukkan negative.

dan K- K+ merupakan kontrol positif dan kontrol negatif. antara kontrol dan bahan uji tidak boleh diletakkan berdekatan
dan ditentukan positive negativenya dengan menggunakan program komputer namanya Gen5, yang bersambung langsung dengan mesin pembaca.

metode ini dilakukan langsung selama 1 hari. 1 jam pertama biasanya persiapan bahan2, 4 jam berikutnya inkubasi kotak lembab, pengosongan well (lubang2 pada kotak lembab), 1 jam berikutnya persiapan sampel,  1 jam memasukkan kontrol, pembuatan kontrol, sampel. INkubasi 2 jam, 1 jam berikutnya penyiapan enzim, 2 jam inkubasi . penyiapan larutan PNP substrat. 1 jam inkubasi plate, baca hasil.. jadi total berapa jam?? silahkan hitung sendiri...

pada hari ke-6 diajarin pembuatan koleksi basah..
jadi tanaman yang terlihat mengalami gejala penyakit, dan bahkan sudah dipastikan terserang bisa kok diawetkan. Dalam sebuah toples kaca. 
1. Tanaman yg sakit dibersihkan dgn kuas, dan aquadest. buat larutan dari campuran kristal cupri sulfat dan asam asetat glasial dgn perbandungan 1:1 sampe jenuh.
2. Masukkan bagian tanaman bergejala ( 3 menit untuk daun, 15 menit bag tanaman lain).
3. cuci bagian tanaman tsbt dgn air mengalir.
4. masukkan dalam botol koleksi berisi alkohol 5% sebagai larutan pengawet.

alkohol kan biasanya 40% , dan hal itu bisa diencerkan.
rumus pengenceranV1.M1=V2.M2
Alkohol 40% diencerkan jadi 5%, H20 yang dibutuhkan?
jawab=
V1x40%= 5% x 1000ml
V1= 5000/40= 125
H2O= 1000-125= 875 ml
jadi alkohol 5% = alkohol 40% + H2O
1000ml = 125 + 875 ml

huahh.....begitulah teman-teman,
mereka baik2 kok..
setiap hari jam 12 siang sampai jam 1 adalah jam istirahat. Waktu yg diberikan untuk kita berkumpul di dapur, makan siang dengan nasi bungkus yg udah disiapin satu-satu, masak2 bagi yg mau, sholat, bercanda tawa, dan bisa juga ngegosip..hahaa.

di setiap lab juga disediain komputer buat ngenet, dan.. sound system kalo lagi boring. setel lagu...wiwiwiwiiww..

alhamdulillah banyak bgt ilmu yang ane dapet selain yg aku jabarin di atas..
ok, that's all of my story when i got assignment in laboratory...
semoga bermanfaat..
salam cinta,,

1 komentar:

  1. Kira2 mahasiswa prodi lain bisa diterima magang di sana gak ya, mbak?

    BalasHapus