Selasa, 05 November 2013

sering manakah antara mengeluh atau bersyukur?

“Bebh, baju gue jelek banget. Besok beli baru yaa ke distro Titta!”
“Perasaan baru kemaren beli baju, masa mau beli baju lagi?”
“yaelaah... udah juga 1 minggu ni baju”
.......
“ya ampuun, masa rambut gue ketombean gini? Aku nggak mau kuliah, ayah! Pokoknya harus ke salon dulu..”
“kamu ini, salon terus tiap hari”
.....
“kenapa sih, rumah kita Cuma 2 lantai? Rumah Sinta ada kolam renangnya gedhe, ada ruang nge-gym, lengkap... andai aja rumah kita lebih besar, lebih mewah, pasti teman-temenku banyak yang maen kesini”
.....
pada QS.Ibrahim :7
Dan (ingatlah) tatkala Tuhan kamu memberitahu: "Demi sesungguhnya! Jika kamu bersyukur nescaya Aku akan tambahi nikmatKu kepada kamu, dan demi sesungguhnya, jika kamu kufur ingkar sesungguhnya azabKu amatlah keras".

Pernah nggak sih kalian merasa serba kurang? Pernah nggak kalian membanding-bandingkan diri kalian dengan orang lain. Lalu kenapa yang kamu lihat selalu di atas? Tak pernahkah kamu lihat ke bawah? Pernah kalian ngerasa sedih dengan keadaan kalian sekarang?

Coba kamu pergi ke rumah sakit, tanyakan pada mereka, dengarkan cerita dan keluh kesah mereka. Mungkin apa yang mereka rasakan jauh lebih berat dari yang kau rasakan. Entah penyakit yang menggerogoti mereka, sampai hidup mereka pun tak lama lagi.

Aku punya suatu cerita, saat aku SMP kelas 2. Aku punya temen yang cukup dekat. Sebut saja namanya Raisa. Kita berdua adalah teman 1 kelompok pramuka, dan aku ingat betul nama regu kita yaitu regu anggrek. Aku sebagai bendahara dan dia sebagai sekretaris.

Setiap hari Sabtu usai sekolah pukul 14.00 kita langsung berganti pakaian seragam pramuka lengkap dengan peluit, tali, tongkat, kaos kaki hitam, dan seperangkat atribut pramuka lainnya. Heran, masih ingat betul masa-masa itu tuker-tukeran parfum lengkap dengan sabun muka dan bedak. Yeahh..padahal nggak mandi, itu pun masih dikejar-kejar pake peluit dengan waktu 15menit untuk berganti seragam.

Raisa orangnya cantik, dia selalu tertawa, tak pernah kulihat mata sembab setiap di sekolah. Bahkan dia pernah mengajak main ke rumahnya. Keluarganya sangat baik dan ramah. Ada yang aneh saat itu, dia selalu meminum beberapa obat yang tak kutahu obat apa itu. Lebih aneh lagi, wajahnya semakin hari semakin pucat.

Saat kelas 3, aku sudah tak 1 kelas lagi dengannya karena kelasnya diacak lagi. Tak lama, aku mendengar kabar bahwa ia masuk rumah sakit. Lama ia tak masuk kelas. Ia sakit. Leukimia.

Ternyata penyakit itu sudah lama menyerang tubuhnya. Hanya beberapa hari saja di rumah sakit, ia sudah pergi untuk selamanya. Deraian air mata tak mampu kami sembunyikan.
Yang aku tahu, dia selalu tersenyum meskipun ia sangat sedih dan menangis. Ia tak pernah menghujat qadha Allah.

Seseorang yang bahagia ialah orang yang mencintai dirinya apa adanya. Seseorang yang bahagia ialah Allah ridho dengan apa yang ia lakukan.

Nasib seseorang ada di tangan manusia, tetapi takdir ada di tangan Tuhan.
Mungkin saat dia berusaha bertahan , dan sembuh dari penyakitnya, saat itu nasib ada ditangan Raisa. Tetapi seusai itu, semua keputusan ada di tangan Tuhan.

Lalu, apa yang kamu pikirkan?

Sering kamu merasa iri dengan keadaan orang lain yang lebih baik? Dengan keadaan orang lain yang lebih dan selalu lebih? Itulah yang dilakukan setan dengan masuk menelusup dalam perasaan irimu.

Ingatlah, sejak lahir garis hidupmu sudah ditulis di Lauh mahfuz, takdir Tuhan sudah ada. Hanya saja bagaimana kamu menjalani hidupmu. Kalaupun saja hati nurani atau pertanda akan terjadi suatu musibah padamu, berusahalah untuk berhati-hati. Meskipun takdir sudah ada di depan mata, nasib masih ada di tanganmu.

Kamu masih merasa kurang? Dan orang lain serba pandai tak memiliki kekurangan? Sadarkah kamu? Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Hanya bagaimana caranya ia mampu menutupi kekurangannya itu dengan kelebihannya. Sehingga ia akan selalu terlihat lebih, dan tak pernah kekurangan. Ya, dengan mengoptimalkan apa yang kamu miliki, kelebihanmu.

Dan berbagilah. Karna berbagi tak akan pernah membuatmu menjadi miskin, justru akan membuatmu semakin kaya. Serta tanpa pamrih, semua itu adalah milik-Nya.

Dan ingatlah! Segala sesuatu yang ada di dunia ini, pasti akan kembali pada yang menciptakan-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar