Minggu, 26 Mei 2013

you can do it! just believe it

ketika bintang itu bersinar, aku yakin itulah bintangku. dan aku tak ingin salah lagi untuk mengambilnya...
dan ketika aku belajar mencintai diriku sendiri, aku berusaha memahaminya, memahami di setiap detail-detail yang berwarna. Tak sekedar karena ingin, tetapi ini adalah sebuah mimpi, sekelumit mimpi kecil. Sangat kecil..

Menemukan Potensi Diri Dengan Percaya Diri
Oleh : Monica Lucky Karlina

Menyampaikan ilmu, menyebarkan ilmu kepada manusia tidak hanya disampaikan dalam berbagai ucapan. Ilmu dalam islam yang seringkali kita dengar melalui berbagai kajian dan ceramah saat pengajian juga dapat kita sampaikan melalui berbagai cara, yaitu tulisan. Suatu kedzaliman ketika kita mendapat ilham, tetapi tidak menulis. Mengajak orang lain dalam kebaikan melalui tulisan merupakan suatu hal yang nyata, karena dengan tulisan itulah bukti itu ada. Akan selalu ada selama tulisan itu berada di tempatnya. Bahkan dibaca berulang-ulang. Tentunya akan terpatri di dalam hati jika kata-kata itu menyentuh hati para pembaca.
Bagaimana menyentuh hati para pembaca? Suatu ciri khas setiap orang yang menullis dan menyampaikannya kepada semua orang akan secara langsung memikat hati sang pembaca. Namun, hal tersebut haruslah selalu dilatih, menullis dan menulis sehingga nantinya akan diakui dengan adanya respon dari masyarakat. Mungkin, ada yang lebih suka dengan karya-karya tere-liye, atau lebih suka karya Habbiburrhman el Shirazy, atau bahkan Andrea Hirata. Tulisan yang berisi, dan cara penyampaian kepada sasarannya itulah yang menjadikan tantangan bagi para penulis.
Belajar otodidak, belum tentu menghasilkan tulisan yang optimal. Karena tentu saja kita membutuhkan teori, bagaimana cara dan sistematika dalam menulis. Bagaimana menuliskan prolog, klimaks, dan yang paling sering menjadikan kesulitan bagi para penulis adalah ending cerita. Selain itu komentar dan koreksi dari orang-orang yang lebih profesional tentu saja dibutuhkan. Untuk mengevaluasi, dan memberikan inovasi kepada kita apa yang seharusnya dilakukan ke depannya. Hal ini haruslah selalu diasah, sehingga menghasilkan tulisan yang berbobot, dengan menemukan potensi dalam diri masing-masing.
Seperti halnya dalam kisah cerita film “The wild”, raja hutan yaitu singa terbiasa hidup di lingkungan sirkus hanya menjadi hewan penurut. Hingga suatu hari ia, teman-teman dan anaknya berhasil meloloskan diri untuk kembali ke habitatnya, yaitu hutan belantara. Raja hutan tak mampu mengaum layaknya binatang yang ditakuti oleh semua binatang di hutan. Saat ia dikejar binatang lain yang lebih besar untuk dimangsa, ia ditertawakan karena aumannya yang sangat kecil. Raja hutan sangat bingung, ia tak mampu bagaimana caranya mengaum, meskipun semua teman-temannya tahu bahwa ia memiliki potensi, dan ia adalah raja hutan yang mampu menaklukan semua ancaman yang ada. Bahkan teman-temannya kecewa, terutama anaknya. Hingga suatu hari ia putus asa, ia berfikir dirinya ditakdirkan disini bukan sebagai raja hutan, karena jiwanya hanya di lingkungan sirkus. Sampai suatu hari, anaknya menjadi sasaran binatang lain, dan ia pun datang dengan aumannya yang sangat kencang dan besar, sampai benar-benar menakuti binatang yang ingin menerkam anaknya. Meskipun berkali-kali ia mengaum seperti anak ayam, tetapi saat itu ia membuktikan bahwa ia adalah raja hutan. Hal inilah yang menjadi contoh bagi kita. Sesungguhnya, kita memiliki potensi diri, kita mampu, dengan terus berlatih dan percaya diri. Untuk memulai dan menemukan jati diri itu, tentunya dengan bergabung dalam lingkungan untuk memacu dan mengispirasi kita sebagai penulis. Seperti halnya tadi, sang raja hutan ketika berada di lingkungan sirkus terbiasa mengaum kecil dan menjadi binatang yang penurut, karena apabila ia mengaum para penonton sirkus akan ketakutan. Sedangkan ketika ia berada di lingkungan hutan, ia akan terbiasa menjadi dirinya yang sesungguhnya. Ini adalah kebiasaan dan faktor lingkungan, hanya bagaimana saja kita menempatkan diri pada tempat yang tepat dan sesuai dengan diri kita. Seperti perumpamaan “apabila kamu bergaul dengan seorang tukang minyak, maka wanginya minyak akan tercium padamu juga”.
Menyadari dan mengakui bahwa kita adalah seorang penulis yang selama ini dinanti-nantikan oleh  para pembaca merupakan hal yang harus kita sadari. Suatu niat dalam kebaikan, yang dikarenakan Allah, dengan niat sedekah akan melahirkan tulisan yang bermanfaat bagi semua orang. Karena kita memiliki potensi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar